Kekejaman Militer Myanmar Sudah Termasuk Dalam 4 Kategori Tindakan Genosida

Kekejaman Militer Myanmar Sudah Termasuk Dalam 4 Kategori Tindakan Genosida
Kekejaman Militer Myanmar Sudah Termasuk Dalam 4 Kategori Tindakan Genosida. Tingkat kekejaman yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap minoritas Rohingnya “sulit dimengerti”. Hal tersebut dikatakan oleh para penyelidik PBB. Mereka menyatakan aksi militer tersebut sudah masuk dalam empat dari lima kategori tindakan genosida.
Pada hari Selasa, dalam sebuah laporan setebal 444 halaman yang dirilis, para penyelidik tersebut menggambarkan kampanye penjarahan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap warga Rohingya oleh pasukan bersenjata Myanmar sebagai kebrutalan ekstrem.
Para penyelidik mengutuk impunitas dan kekuatan ekstrem militer di negara tersebut. Mereka mendesak militer dihapus dari politik, menyerukan agar enam tokoh senior militer dituntut di pengadilan internasional atas tuduhan melakukan genosida.
Laporan penyelidik PBB dirilis lebih dari satu tahun setelah Myanmar memulai operasi militer berdarah terhadap komunitas Rohingya di Rakhine. Operasi militer yang dilakukan sebagai respons atas serangan kelompok militan Rohingya terhadap puluhan pos polisi itu sudah memaksa sekitar 700.000 warga Rohingya eksodus ke Bangladesh.
Adalah Marzuki Darusman, ketua dari misi pencari fakta independen PBB di Myanmar, mengatakan laporan itu telah menarik kesimpulan berdasarkan fakta yang tidak pernah dia duga.
“tindakan-tindakan Tatmadaw (militer Myanmar) dan pasukan keamanan lainnya jatuh dalam empat dari lima kategori tindakan genosida, menggambarkan kejahatan itu secara konsisten dan tidak proporsional terhadap ancaman keamanan yang sebenarnya,” kata Marzuki dalam pidatonya, hari Selasa yang dikutip dari Sky News, Rabu (19/9/2018).
Laporan penyelidik PBB secara khusus menyoroti serangan militer di Desa Tula Toli, atau Min Gyi, di mana tentara menembak orang-orang desa yang melarikan diri dari tepi sungai, kemudian menangkap mereka yang melarikan diri sesuai dengan jenis kelamin mereka.
Menurut laporan itu, para pria Rohingya dibunuh, sedangkan anak-anak ditembak atau dibuang ke sungai atau pun dilempar ke api.
Sementara para perempuan dan gadis Rohingya juga dibawa ke rumah-rumah, di mana mereka dipukuli dan diperkosa dengan kejam. Beberapa dari mereka ada yang ditikam dan dibunuh di dekat anak-anak mereka yang masih kecil.
Adapun PBB memperkirakan sekitar 750 orang tewas dalam serangan itu, dalam apa yang mereka sebut sebagai “serangan yang direncanakan dengan baik dan disengaja terhadap para penduduk sipil tertentu.”

Comments

Popular posts from this blog

Pengadilan Tertinggi Afrika Selatan Legalkan Konsumsi Ganja Secara Pribadi

Bencana Banjir Semakin Parah Di Carolina, Tewaskan 32 Orang

Soal Sel Mewah Setnov, DPR Akan Minta Penjelasan Menkumham